Bila senja datang, kamu tak siap menyaksikan jingganya tenggelam. Ah! Malam siap datang, menyuruh semua orang untuk pulang. Dan kamu selalu kecewa setiap langit berganti. Tidak bisa berdansa bebas dengan angin sepoy. Tak bisa bermain dengan matahari yang sedang cantik-cantiknya. Bahkan membubarkan siapa saja yang sedang asyik berfoto di tepi pantai.
Namun,
Kau tahu? Malam selalu berusaha agar ia dirindukan seperti senja. Tapi malam tetaplah malam. Biru tetaplah hanya biru. Setiap harinya memohon tidak menyuruhnya berubah menjadi jingga.
Kau tahu? Malam tidak selalu gelap sayang. Tak usah hiraukan saja warnanya. Suatu hari, kamu akan rindu pada sunyinya malam. Kamu bisa memilih seolah menjadi bintang atau bulan.
Dan,
Setiap detik menuju malam, senja yang maha ramah berpesan: aku akan tiba setiap petang, memotong alam dan mengubah ronanya agar kamu tidak merasa bosan.