Kaset (Bagian 1)

By pribadiprita - April 18, 2018

pinterest.com


2015

Sahur hari ke-2, bangun dengan mata sipit, rambut secuil terikat dan sisanya berantakan berkat tadi malam tidak melepas ikat rambutku yang satu-satunya. Seperti biasa; meja makan selalu ada teh manis panas dan susu. Teh manis panas untuk diminum sebelum makan. Sedangkan susu diminum sesudah makan, lebih tepatnya mepet ke imsak. Itu bukan aturan sih, hanya saja tanpa sadar menjadi kebiasaan karena disediakan dua jenis minum itu.
"Ishhhh panas," spontanku saat minum teh.
"Tiup dulu, rusak kena gigi," ujar Ayahku seperti biasa, harus selalu menjaga gigi anaknya dengan baik.
Sip. Balasku dalam hati. Lalu memutar tubuhku; baru aku ke kamar mandi untuk cuci muka, sikat gigi, dan cuci tangan. Setelahnya hidangan di meja makan aku ambil alih ke piring.


***


5.00 AM

Biasanya aku sudah tidur lagi sebelum jam 5. Yang membuat mengganggu kepalaku adalah sebuah hadiah ulang tahun. Hadiah apa yang bisa aku berikan untuknya. Untuk seseorang yang nantinya tinggal dikenang. Sudah lewat sih tanggal ulang tahunnya. Namun bersikeras untuk memberi kado terakhir kalinya, pada tahun ini. Lalu aku ingat sebuah lagu. "Mungkin dia akan suka?" kataku berbicara sendiri. "Kalau aku biasa aja, berarti dia suka!". Ngoceh sendiri lagi dengan berbagai asumsi yang ngambang. Ya, aku memang punya selera yang berbeda dengannya. Bahkan bisa dibilang minat dan bakat pun sangat jauh berbeda. Aku tidak tahu yakin kesamaan kami apa. Mungkin kami sama-sama punya semacam sense of sensitivity. Sangat puitis bukan? Haha. Lagi-lagi berasumsi.

Oke aku ingin mulai berpikir sekarang. Aku ambil handphone-ku. "Apa iya aku kasih itu aja ya?". Ada satu lagu yang terngiang di kepalaku. Lagunya enak. Jadi aku semacam ketularan gitu sama satu lagu. Awalnya gak tahu itu lagu apa dan siapa. Cuma akhir-akhir ini, teman rumahku lagi sering aja ngomongin dan nyanyi lagu-lagunya penyanyi itu yang memang lagi happening banget. Penyanyinya sangat puitis, para pemuda banyak yang menggilai kata-katanya. Dan yang pernah aku dengar, kebetulan penyanyi itu baru mengeluarkan album barunya tahun ini. Jadi pas-lah ya untuk dijadikan sesuatu yang pantas dibungkus. Itu yang aku pikirkan. Sebenarnya aku tak begitu tahu dia akan suka atau tidak. Gak tahu kenapa aku hanya ingin memberi itu. "Bodo amatlah, aku akan beli kaset ini saja". Aku mulai browsing mencari tahu toko mana yang menjual kaset itu. Karena ini musik indie, gak mungkin bisa dengan mudah beli di mall, pinggiran pasar, atau toko kaset lainnya yang biasa kita lihat.

toko yang jual album fiersa besari di bandung

Lalu aku klik simbol 'lup' yang ada di pinggir kanan.


***


Yap! Dapat. Akhirnya setelah mencari cukup lama di aplikasi browser hp-ku, aku menemukan toko yang menjual kaset itu, di Jl. Sunda.
"A, besok anter ke Jl. Sunda," kataku, kebetulan kakakku ada di depan jendela kamar.
"Ngapain?"
"Beli kaset."
"Kaset?" terheran-heran.
"CD maksudnya CD, elah," abisnya enak nyebut kaset daripada CD.
"CD apaan?"
"Ya ada aja, kepo banget."
"Yehhhh, kapan?"
"Besok ajalah."
"Hmm," jawab kakakku tanda oke.


***


Keesokannya harinya, sesuai rencana kemarin subuh. Aku dan kakak laki-lakiku ini membeli kaset, CD ya maksudku. Dia yang mengarahkan jalannya. Kebetulan dia juga tahu toko mana saja yang menjual kaset indie. Secara dia punya selera yang lumayan tinggilah untuk penggemar musik.

Motornya berhenti di salah satu toko yang kecil. Tapi cukup banyak orang. Dominan lelaki. Lalu aku masuk duluan ke toko itu, dan benar saja kaset itu ada di tempat ini. Tak usah mencari sampai berjam-jam. Bahkan satu menit pun tidak. Aku ambil kaset ini di rak yang tidak jauh dengan pintu masuk.

"Kok langsung nemu sih, agak awkward juga baru masuk terus keluar," ucapku dalam hati. Lalu aku sok sok pilih kaset ala-ala ngerti musik indie. Setelah nunggu beberapa menit, baru saja aku ke kasir untuk segera bayar. Sudah malam juga, aku ingin cepat pulang.

"Ini mas," mengangkat tanganku ke meja kasir memberikan kaset kotak itu. 'Tempat Aku Pulang'. Nama albumnya.

Bersambung...

  • Share:

You Might Also Like

0 comments