Halo! Balik lagi di blogspot-ku dan sekarang sudah masuk musim penghujan. Ngebayangin udah lama banget gak nulis padahal target masih jauh banget dong🙈. Seperti biasa, masih juga dengan berbagi pengalamanku. Kali ini seputar barang kebutuhan yang aku beli dan kebetulan benar-benar urgent juga. Yap! Kacamata. Bagi seseorang yang punya mata bermasalah apalagi selalu berhadapan dengan layar komputer setiap saat, sepertinya tidak bisa hidup tanpa barang satu ini. Jujur pakai kacamata itu gak enak banget. So, buat kalian yang matanya masih terasa sehat-sehat aja, save your eyes always healthy!
Nah, ini kali kedua aku beli kacamata. Berbeda dengan pembelian pertamaku, selain minusnya bertambah karena jarang pakai kacamata (hehe😅...), aku tambah lensanya dengan anti radiasi. Why? Pada umumnya, di zaman yang serba digital ini tidak lepas dari gawai dan komputer yang punya blue light yang cukup membahayakan mata. Akhir-akhir ini aku ngerasa mataku gampang perih banget bahkan hanya menatap layar gawai aja. Aku mulai khawatir banget sama keadaan mataku yang seperti itu, apalagi pekerjaanku sehari-hari dan hobi menulisku ini memaksa harus bergelut dengan barang digital. Sebelum aku share gimana perbedaan rasa antara memakai kacamata minus biasa dibanding kacamata minus ditambah anti radiasi, aku mau ajak kamu kenalan dulu sekilas aja sama apa itu kacamata anti radiasi dan istilah blue light.
Kacamata anti radiasi dirancang untuk melindungi mata saat menatap layar komputer, gawai, ataupun perangkat digital lainnya. Kacamata ini umumnya dilengkapi dengan lapisan lensa anti reflektif yang mampu mengurangi pantulan sinar menyilaukan dari gadget. (Memahami Kacamata Anti Radiasi dan Fungsinya untuk Mata). Sedangkan blue light adalah sinar biru yang dipancarkan dari layar perangkat digital tersebut. Blue light ini awalnya diciptakan sebagai sinar buatan untuk menerangi layar gadget yang kita gunakan. Sinar ini bisa sangat berbahaya bagi mata apabila terkena pancaran yang berlebihan. Secara ilmiah, sinarnya akan mengurangi produksi hormon perangsang tidur yang disebut melatonin. Ketika hormon ini berkurang, rasa kantuk juga berkurang meski mata dan badan sangat lelah. (Bahaya dan Manfaat Sinar Biru). Keadaan seperti itu tentu membuat diri tidak sehat, dan blue light ini tidak bisa diabaikan bahayanya kan?
Nah, dengan kilas penjelasan diatas telah membuka pikiran kita nih untuk merawat mata agar lebih sehat. Langsung aja aku bakal kasih tau, emang ngaruh pakai kacamata anti radiasi? Yap! Rasanya ngaruh banget. Dan ini bukan sekadar gaya-gayaan karena harganya yang lumayan lebih besar, melainkan kebutuhan jangka panjang yang bisa lebih menyehatkan. Kita gak boleh zolim sama tubuh kita sendiri bukan?😂Kalau perbedaan fisik kacamatanya sendiri, kaca anti radiasi warnanya agak kekuningan, tapi gak begitu kentara kok. Cuman, kalau dibandingin sama kaca biasa baru kelihatan perbedaan warnanya. Tapi menurutku, it's ok sih, toh kekuningannya gak terlihat jelas dan gak ganggu penampilan juga. Pas aku pakai kacamata anti radiasi, aku lebih nyaman untuk bertahan lama menatap layar komputer saat bekerja dan gak bikin mata lelah atau penglihatan jadi agak burem. Jadi sekarang kalau mau pegang gawai pun aku usahakan gak lupa pakai kacamata karena nyaman dan tentunya baik untuk mataku. Tapi perlu dicatat, walaupun pakai kacamata anti radiasi, tubuh kita harus pada posisi yang benar juga. Gak sambil tiduran kalau mainin gadget, gak ditempat yang gelap saat menapat layar digital, dan yang penting harus tau waktu kapan kita istirahat. Seenggaknya dengan istirahat sejenak dari pekerjaan dan menatap layar tersebut, kita bisa meluruskan badan supaya gak punya kelainan di bagian punggung atau sekedar jalan sedikit untuk ambil air mineral.
Jadi, intinya untuk punya mata yang sehat kita juga harus memperhatikan aspek lain. Setelah kita ngobatin mata dengan kacamata anti radiasi, kita juga harus tau betul gimana supaya udah diobatin biar sembuh dan jangan muncul penyakit baru. So, kalian jadi tertarik gak sama kacamata anti radiasi ini?😊