No One is Truly Alone

By pribadiprita - February 22, 2020

instagram.com/paulagusta1

Jakarta, dengan segala kebisingannya di tengah malam. Dengan segala kebiruannya yang dipendam. Hanya Andrea, yang seorang diri berdiri di depan kaca lantai 15 memperhatikan lampu gedung yang sudah gelap, kecuali satu. Tempat yang satu itu lebih rendah dari tempat dimana kakinya berdiri sekarang. Sudah lama ia mengamati tempat itu. Tempat mungil yang dikelilingi kaca dengan lampu kuning remang-remang, terdapat seorang lelaki yang selalu duduk di pojok kanan. Sepertinya ia selalu menunduk, kadang kali ditemukan juga ia berjalan-jalan di sekitar situ bersama satu pelayan, satu pemilik kopi mungkin, dan satu orang wanita yang baru ia temui pada hari ini. Kadang mereka mengobrol sambil minum kopi, kadang juga sedang bermain catur. Tapi lebih banyak melihat lelaki itu nyaman di tempat duduknya saja seperti sedang melakukan sesuatu yang serius. "Sedang apa dia tengah malam begini?" Seolah menemukan seorang seperti cerminan dirinya. Sementara hari ke hari Andrea selalu meminum kopi, memakan popcorn, dan buah pisang lalu bekerja pada jam 2 malam. Terakhir tak lupa dia mencuci tumblr-nya di dapur setelah jam pulang sebentar lagi. Namun selama 3 hari ini, ia seperti berbincang dengan lelaki itu dari kejauhan. Tak lagi membuat kopi dan memakan popcornnya. "Sepertinya ia juga sedang melihatku." Tepat pukul 5 subuh ia tidak pulang ke apartment seperti biasanya. Ia berlari menuju tempat itu. Berusaha mengalahkan fajar yang seolah ikut mengejar lariannya. Lalu ia bertemu dengan lelaki itu yang sudah menunggu di depan pintu. Dan sebelum fajar terbit, "Halo," kata Andrea sambil mengebelakangkan beberapa helai rambutnya ke telinga yang sebelah kanan. Dan bibir mereka berdua merekah seolah berkata "Sudah lama aku menunggu."

Inspired by Daysleepers Film.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments